Islam Pemecahan Tuntas Atas Banjir Meluas

Avatar

- Redaksi

Minggu, 28 Mei 2023 - 02:15 WIB

40148 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Sri Mulyati

(Pemerhati Sosial)

 

Banjir besar melanda dua desa di Kecamatan Kaubun, Kutai Timur, tepatnya di Desa Bumi Etam SP 1 dan Desa Kadungan Jaya. Akibat musibah tersebut, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia.

Salah seorang warga Kecamatan Kaubun Yohanes Richardo Nanga Wara menjelaskan, banjir mulai menggenangi permukiman warga sekitar pukul 23.00 Wita, Minggu (7/5/2023). Setelahnya debit air terus naik, dan dengan segera merendam rumah warga di dua desa sejak malam hingga subuh.

Dia mengatakan, ini merupakan banjir terparah yang pernah melanda Kecamatan Kaubun. Lebih jauh dia menjelaskan,  Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kecamatan ini tak pernah dilanda banjir seganas ini. Richardo bilang, banjir terjadi lantaran daya dukung lingkungan di Kecamatan Kaubun yang lemah. Pasalnya, daerah ini sudah lama dikepung aktivitas perusahaan, baik pertambangan batu bara maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit. Aktivitas perusahaan-perusahaan tersebut dinilai merusak keseimbangan lingkungan. (https://kaltimtoday.co/banjir-dua-desa-di-kecamatan-kaubun-telan-korban-jiwa-warga-tuntut-pertanggungjawaban-pemkab-kutim-dan-perusahaan).

Di laman lainnya Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda Hendra Kusuma mengatakan, beberapa titik banjir sudah ditangani, namun beberapa belum tuntas.

Dia menilai, aktivitas pematangan lahan untuk permukiman maupun perumahan yang tak terkendali, menjadi biang banjir beberapa wilayah di Samarinda. (https://kaltimpost.jawapos.com/samarinda/06/05/2023/banjir-masih-jadi-fokus-bangun-drainase-hingga-perencanaan-peningkatan-kapasitas-saluran)

Banjir menjadi momok  bagi kehidupan masyarakat. Bukanya berkurang, namun bertambah luasan daerah permukiman  yang terdampak.  Tingkat kedalamannya parah dan sampai  memakan korban jiwa. Hal ini terjadi bukan sekadar curah hujan yang tinggi. Namun Ada kaitannya dengan  eksploitasi alam yang berlebihan, pembukaan lahan pertanian  dan deforestasi semakin tak terkendali,  kian memperburuk keadaan.

Baca Juga :  Pembangunan Belum Menyentuh Rakyat, Aceh Peringkat 10 Termiskin di Indonesia

Solusi dan penanganan banjir dengan memperbaiki drainase, mengalihkan aliran sungai,  pengerukan sungai yang dangkal hanya mampu mencegah  sebagian wilayah saja, sementara di tempat lain  tetap  banjir. Sebab, selama pengelolaan SDA masih berpatokan pada sistem sekuler kapitalisme, sehingga solusi apa pun tak membuahkan  hasil.   Karena  tidak menyentuh akar masalah.

Inilah paradikma sistem   kapitalisme menghalalkan  kebebasan swasta atau asing  menguasai dan mengeksploitasi lahan tambang,  dalam rangka meraih keuntungan. Tak perduli dampak yang ditimbulkan. Sedangkan peran  negara melalui kebijakannya  memuluskan langkah para kapital agar tetap eksis  guna mencapai keinginannya.

Terhadap persoalan banjir meluas   perlu pemecahan  tuntas yaitu dengan Islam. Sebab Islam adalah seperangkat aturan yang mengatur  seluruh  aspek kehidupan dan  solusi setiap permasalahan   manusia.

Tata kelola lingkungan dan SDAE dalam Islam meminimalisir kerusakan lingkungan. Sebab sumber daya alam yang mengelola adalah negara tentu berpedoman  pada syariat. Dan tegas melarang eksplorasi dan eksploitasi secara serampangan sebagaimana biasa dilakukan dalam sistem sekarang.  Seperti firman Allah SWT,  QS. Ar-Rum ayat 41 yang artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Baca Juga :  Menakar Potensi Duet Bustami - Haji Uma Kalahkan Mualem di Pilkada 2024

Sebagaimana  pengelolaan tata ruang kota dan peran negara Islam dalam menyelesaikan permasalahan, terutama masalah banjir. Adapun langkah-langkah solusi banjir, yaitu pertama, membangun bendungan-bendungan, kanal- kanal baru   yang mampu menampung curahan  air dari aliran sungai dan curahan hujan. Bendungan ini dapat digunakan untuk mencegah banjir dan keperluan irigasi.

Kedua, memetakan daerah rendah yang rawan terkena genangan air, membuat kebijakan melarang  masyarakat membangun permukiman di wilayah tersebut. Ketiga, melakukan penjagaan yang sangat ketat bagi kebersihan sungai, danau dan kanal dengan cara memberikan sanksi tegas bagi sesorang yang mencemari lingkungan. Keempat, kebijakan tentang master plant agar pembukaan permukiman atau kawasan baru harus menyertakan variabel-variabel drainase, serapan air. Dan menetapkan cagar alam yang harus dilindungi.

Tak hanya itu, pemerintahan dalam Islam juga memiliki badan khusus penangan bencana. Mereka dilengkapi dengan peralatan-peralatan berat, efakuasi dan obat-obat yang diperlukan dalam menanggulai banjir.

Berkaca pada kerusakan alam yang mengdatangkan bencana. Seharusnya manusia bersegera melakukan taubat kembali pada aturan Allah SWT,  dalam menjalani kehidupan baik sebagai individu, masyarakat maupun negara yang menerapkan Islam kaffah. Alhasil dapat meraih keberkahan, keselamatan dunia dan akhirat. Wallahu alam bishawab***

 

Berita Terkait

Dikala Anjing Pemburu Khianati Pawang
Mualem – Dek Fad, Solusi Untuk Aceh Maju dan Bermartabat
Ketika Rakyat Mengunggat Hak Atas Kekayaan Alam Aceh
Menakar Potensi Duet Bustami – Haji Uma Kalahkan Mualem di Pilkada 2024
Pernyataan Pj Gubernur Antara Ungkapan dan Kenyataan, “Membangun Aceh dari Apa yang Rakyat Butuhkan
Standar Ganda Penegakan Hukum di Bidang Pertambangan, Picu Potensi Konflik Baru di Aceh
Pembangunan Belum Menyentuh Rakyat, Aceh Peringkat 10 Termiskin di Indonesia
Setelah Bustami Hamzah Resmi Dilantik Sebagai PJ Gub, Rakyat Aceh Dapat Apa?

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 22:55 WIB

Tokoh LSM, Paparkan Kinerja Pemerintah Aceh Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues Juga Banyak Melakukan Pembangunan Rumah Layak Huni

Selasa, 10 September 2024 - 03:05 WIB

BABINSA KORAMIL 06/TRIPE JAYA DAMPINGI PETANI CEK PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Senin, 9 September 2024 - 05:42 WIB

Panwaslih Melaksanakan Silaturahmi Dengan Para Babinsa di Wilayah Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues

Senin, 9 September 2024 - 04:04 WIB

Ketua LSM FPPL/Aktivis Muda Rahmin Ucak : Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Jadi Persoalan Petani

Sabtu, 7 September 2024 - 07:04 WIB

BABINSA KORAMIL 04/KP MENDAMPINGI WARGA PANEN PADI DI DESA BINAANNYA

Jumat, 6 September 2024 - 07:46 WIB

Danramil 08/ Blangpegayon Hadiri Jum’at Curhat Yang Diadakan Polres Gayo Lues

Kamis, 5 September 2024 - 16:00 WIB

Direktur Bembiayaan Pertanian Kementan Berkunjung Ke Gayo Lues

Kamis, 5 September 2024 - 05:04 WIB

Babinsa Bersama Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi

Berita Terbaru